Biografi Singkat KH Mustofa Bisri(Gus Mus)

KH Mushtofa Bisri atau akrab di panggil gus Mus adalah seorang ulama yang memiliki kelahiran di Rembang.Tepatnya pada tanggal 10 Agustus 1944,putra dari seorang ulama kenamaan yang juga seorang penulis produktif pada masanya,yaitu Mbah Bisri Mushtofa,muallif Kitab Tafsir Al Ibriz,dan pasangannya yaitu Hj Marafah Cholil.Mbah Bisri Mushtofa juga merupakan pendiri Ponpes Roudlotuttoliin yang kelak di lanjutkan oleh Gus Mus.
Untuk pendidikannya mula mula di PP Hidayatul Mubtadiien Lirboyo.Diteruskan di PP Al munawwir Krapyak,dan dilanjutkan di Universitas Al Azhar Cairo.Walaupun tidak menempuh jalur pendidikan atas,beliau masih tetap bisa melanjutka di Cairo Mesir.Disinilah awal perjumpaannya dengan KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab di panggil Gus Dur.Studinya tamat pada tahun 1970.
Sepulang dari cairo,beliau menikah dengan Siti fatimah yang kemudian dikaruniai 7 anak.yaitu:
1. Ienas Tsuroiya
2. Kautsar Uzmut
3. Randloh Quds
4. Rabitul Bisriyah
5. Nada
6. Almas
7. Muhammad Bisri Mustofa

Sepeninggal kakaknya,kini beliau melanjutkan kepemimpinan pondok yang didirikan pleh ayahnya,PP Roudlotuutolibin,Rembang yang didirikan pada tahun 1941.Dan beliau juga didampingi oleh adik putra kakanya,KH Cholil bisri
.
Diluar kegiatannya mengaji di rumah sederhana keluarganaya,Beliau juga adalah seorang penulis,budayawan dan juga sekaligus ulama.Ulama sederhana yang dulu menolak untuk bertarung melawan GusDur di pemilihan Ketum PBNU,kini baru saja menduduki jabatan Rois Syuriah PBNU melanjutkan kepemimpimpinan yang di tinggal oleh KH Sahal Mahfudz.
Cerpen,tulisan dan berbagai bukunya juga telah di terbitkan di berbagai Media massa.Diantara karya beliau berhasil menjadi cerpen terbail Kompas,uang berjudul Gus Ja'far.Diantara Karya beliau antara lain:
- Dasar-dasar Islam (terjemahan, Abdillah Putra Kendal, 1401 H);
- Ensklopedi Ijma’ (terjemahan bersama KH. M.A. Sahal Mahfudh, Pustaka Firdaus, Jakarta, 1987);
- Nyamuk-Nyamuk Perkasa dan Awas, Manusia (gubahan cerita anak-anak, Gaya Favorit Press Jakarta, 1979);
- Kimiya-us Sa’aadah (terjemahan bahasa Jawa, Assegaf Surabaya);
- Syair Asmaul Husna (bahasa Jawa, Penerbit Al-Huda Temanggung);
- Ohoi, Kumpulan Puisi Balsem (Pustaka Firdaus, Jakarta, 1991,1994);
- Tadarus, Antalogi Puisi (Prima Pustaka Yogya, 1993);
- Mutiara-Mutiara Benjol (Lembaga Studi Filsafat Islam Yogya, 1994);
- Rubaiyat Angin dan Rumput (Majalah Humor dan PT. Matra Media, Cetakan II, Jakarta, 1995);
- Pahlawan dan Tikus (kumpulan puisi, Pustaka Firdaus, Jakarta, 1996);
- Mahakiai Hasyim Asy’ari (terjemahan, Kurnia Kalam Semesta Yogya, 1996);
- Metode Tasawuf Al-Ghazali (tejemahan dan komentar, Pelita Dunia Surabaya, 1996);
- Saleh Ritual Saleh Sosial (Mizan, Bandung, Cetakan II, September 1995);
- Pesan Islam Sehari-hari (Risalah Gusti, Surabaya, 1997);
- Al-Muna (Syair Asmaul Husna, Bahasa Jawa, Yayasan Pendidikan Al-Ibriz, Rembang, 1997);
- Fikih Keseharian (Yayasan Pendidikan Al-Ibriz, Rembang, bersama Penerbit Al-Miftah, Surabaya, Juli 1997)
Berikut dulu biografi singkat Gus mus,yang insya alloh akan saya sambung terusannya..
ustru melalui karya budayanyalah, Gus Mus sering kali menunjukkan sikap kritisnya terhadap "budaya" yang berkembang dalam masyarakat. Tahun 2003, misalnya, ketika goyang ngebor pedangdut Inul Daratista menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat, Gus Mus justru memamerkan lukisannya yang berjudul "Berdzikir Bersama Inul". Begitulah cara Gus Mus mendorong "perbaikan" budaya yang berkembang saat itu.

Sumber: http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/519-sang-kiyai-pembelajar
Copyright © tokohindonesia.com

Setelah abangnya KH Cholil Bisri meninggal dunia, ia sendiri memimpin dan mengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, didampingi putra Cholil Bisri. Pondok yang terletak di Desa Leteh, Kecamatan Rembang Kota, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, 115 kilometer arah timur Kota Semarang, itu sudah berdiri sejak tahun 1941.

Sumber: http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/519-sang-kiyai-pembelajar
Copyright © tokohindonesia.com
Setelah abangnya KH Cholil Bisri meninggal dunia, ia sendiri memimpin dan mengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, didampingi putra Cholil Bisri. Pondok yang terletak di Desa Leteh, Kecamatan Rembang Kota, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, 115 kilometer arah timur Kota Semarang, itu sudah berdiri sejak tahun 1941.

Sumber: http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/519-sang-kiyai-pembelajar
Copyright © tokohindonesia.com
 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Biografi Singkat KH Mustofa Bisri(Gus Mus)"

Posting Komentar