Masa Kecil dan Persahabatan
Bagaiman bila rasanya kita dalam masa kanak kanak kemudian bwuhh...langsung menjadi dewasa.Hidup kita menjadi tidak seimbang.Akan banyak kekacauandalam masa masa tersebut.Maka benar juga ya..orang orang yang berkata dalam sebuah syair Arab yang biasa di dendangkan sewaktu saya ngaji Nahwu kitab Al Ajjurumiyyah..”laitasysyabab....sampai akhir””apabila waktu muda bisa datang kembali,akan tidak ku ulangi kesalahanku”
Kurang lebihnya seperti itu ajalah...Tapi bener lho.Ceritanya khan Mimin pergi meninggalkan tanah kelahiran,karen Mimin harus mondok di Cilacap.Nda setelah lewat lima tahun,Mimin dapat kesempatan pulang sewaktu umur Mimin beranjak dewasa.
Seperti biasa sewaktu Mimin masih kelas 6 SD,setiap maghrib selalu menyempatkan Sholat di Musholla tempat mengaji dulu.Musholanya kecil.Ngga besar.Tapi dulu rame anak anak ngaji.Dan ternyata yang Mimin temui di Musholla semua rang sepuh semua.Ngga kaya waktu itu tahun 2008 an,Mimin masih sering mengadakan kegatan tidur di Surau bersama teman teman.
Tapi boro boro sekarang.Mungkin waktu yang bisa menjawabnya.Tapi masa Mimin mau bertanya pada waktu.Akhirnya datang juga kesempatan untuk bertandang di rumah temen Akrab Mimin dulu.Namanya Rian Ariska.Perawakannya udah jauh bertambah bongsor.
Mimin menyempatkan untuk bertamu.Mamanya menyuguhkan hidangan untuk kami berdua.Sepanjang percakapan keakraban dulu sudah jauh berkurang.Dianya sibuk memeriksa HP nya,Mimin jadi ikut ikutan terus memeriksa HP.Perbincangan kami yang berlansung lebih dari satu jam terasa hambar.Setiap perbincangan terhenti,pasti dengan sigap,masing masing dari kami akan mencoba memeriksa HP nya kalau kalau ada pesan yang masuk.
Tiba tiba temen cewe Mimin dulu masuk.Terkaget kaget mungkin dengan kedatangan saya.Dianya menutupi wajahnya.Dia sudah menjadi Cantik.Girl istilah kerennya.Isunya sudah banyak tembakan dari cowo cowo sekolahannya.Tapi diakan dulu temen man petak umpet.Masa harus berubah sih?
Kami kini tanpa dirasa telah menjadi manusia yang di anggap”bujang”.Di anggap akan segera mungkin menjadi dewasa.Tugas tugas kehidupan harus segera di terima.Tapi di satu sisi,apakah seperti rasa persahabatn pun akan semakin menua....?
Mimin jadi ingat pepatah Arab itu lagi sewaktu mengaji pada Ustadz di Pondok pesantren.
Laytasysyabab ya’udu ghodan.ila akhirihi....
Wassalam
0 Response to "Masa Kecil dan Persahabatan"
Posting Komentar